Rabu, 19 Februari 2014

Prospe Bisnis Properti 2014

Kenaikan harga properti tak terkejar kenaikan penghasilan. Apalagi skuku bunga BI naik dan diprediksi akan kembali naik menyusul merosotnya rupiah. Tentu saja suku bunga KPR akan meningkat pula.

Akibatnya di tahun 2014, diprekdisikan backlog rumah akan meningkat tajam dibanding tahun 2013. Saat ini saja diperkirakan 15 juta orang belum memiliki rumah. Dan setiap tahun bertambah 200ribu-500ribu orang.
Para pengembang akan “dipaksa” menurunkan segmentasi pasarnya ke pasar menengah dan bawah yang sebenarnya juga sudah penuh. Belum lagi peraturan perijinan yang semakin ketat. Mengakibatkan margin profit tipis.

Walau demikian, investasi properti tetap lebih menjanjikan dibandingkan dengan investasi lainnya. Karena “barang” akan semakin langka. Dan sesuai rumus ekonomi, barang yang langka, akan semakin meningkat harganya.

Hal ini mendorong para investor untuk memilih membangun atau membeli properti produktif seperti kost-kostan atau rumah kontrakan. Mengingat pasar pengguna properti yang tidak mampu membeli, akan memilih menyewa.

Perlu dukungan pemerintah untuk mendorong sektor properti terutama segmentasi rumah bersubsidi. Perlu stimulus yang lebih dari sekedar suku bunga tetap, kemudahan uang muka, pengurangan pajak. Misalkan saja pembebasan biaya perijinan, proses sertifikasi, pembangunan jalan, listrik, air dan fasum lainnya.
Semata-mata agar makin banyak orang yang mampu membeli rumah. Dan perekonomian kembali berjalan berlandaskan sektor riil.

Investasi Properti di 2014 Tetap Menarik

Investasi properti tetap menarik di tahun 2014. Meski ada perubahan peraturan tentang pemberian KPR, namun ini tidak menyurutkan gemerlapnya investasi properti. Mengapa?
Karena properti memiliki two ways income. Apa saja?
Capital Machine | Yakni properti mengalami kenaikan harga dan disebut capital gain. Capital gain ini bisa diakui sebagai gain apabila dilakukan penjualan.
Cash Flow Machine | Yakni properti dapat menghasilkan uang bila disewakan kepada pihak ketiga. Misalkan saja rumah kontrakan, kost-kostan, hotel, ruko disewakan atau dijadikan tempat bisnis. Payback period terhadap investasi mungkin memang lama, namun tidak mengapa.
Bukankah sekarang semakin sulit untuk beli properti? Benar, sulit. Tapi akan lebih sulit bila tidak membeli properti.


Jadwal Properti 2014 di Surabaya

 

Citra Pamerindo Abadi bersama DPD REI Jatim memfasilitasi para pengembang di Jawa Timur untuk mengikuti agenda pameran properti yang akan digelar di beberapa tempat di Surabaya:

Info Pameran:
M. Dail H
031 71543 789
081 7527 3377
081 553 373737

A. Gramedia Expo (Dyandra Convention Hall)

1. Real Estat Expo 2014   26 Pebruari - 02 Maret 2014
2. Expo Properti 2014      30 April - 04 Mei 2014
3. Bursa Properti 2014      10 - 14 Desember 2014 

B. City of Tomorrow (Cito) - Atrium
1. Bursa Rumah Idaman 2014   29 Maret - 6 April 2014
2. Bursa Rumah Ideal 2014       31 Mei - 8 Juni 2014
3. Expo Real Estate 2014          27 September - 5 Oktober 2014

C. Maspion Square A. Yani
1. Bursa Real Estate 2014   1 - 9 Pebruari 2014
2. Properti expo 2014         30 Agustus - 7 September 2014



D. JX International (Jatim Expo) A. Yani
1. Jatim Properti Expo   25 Oktober - 2 Nopember 2014
PENTINGNYA PAMERAN SEBAGAI PENDONGKRAK PENJUALAN PRODUK

 Pameran mempunyai nilai plus dalam dunia entrepreneurship. Selain bisa dipakai sebagai ajang untuk memperkenalkan produk kepada publik, pameran juga berfungsi mempertemukan pelaku usaha dengan calon pelanggan, buyer maupun agen. Pameran juga dapat menciptakan relasi antar sesama pelaku bisnis sehingga mereka dapat membentuk networking bisnis yang sama-sama menguntungkan.
Bagi sebagian besar pelaku usaha, pameran dianggap sebagai strategi pemasaran paling efektif. Seringnya pameran yang diadakan pemerintah ataupun pihak swasta baru-baru ini bagaikan sebuah pintu sukses bagi mereka untuk ekspansi bisnis serta memecahkan kemelut persaingan yang dapat menghambat bisnisnya.
Nah, apa saja yang bisa diperoleh pelaku usaha dengan mengikuti sejumlah pameran?
  • Memperkenalkan Produk Baru. Tak ada event pali tepat untuk memamerkan produk baru selain di pameran. Penyediaan brosur atau pamflet serta kartu nama perusahaan wajib dilakukan. Hal ini pun berlaku untuk mengenalkan produk dengan inovasi baru.
  • Memperkuat image perusahaan. Pameran terbukti bisa memperkuat image perusahaan. Meski bisnis sudah stabil dan mendapat pengakuan dari pasar tapi bukan berarti turut serta dalam pameran tak menjadi agenda wajib lagi bagi pelaku usaha. Justru berpartisipasi di pameran saat usaha sudah mantap dapat membuktikan keeksistensian perusahaan. Dalam hal ini, pelaku usaha bisa menyuguhkan pelayanan terbaik kepada customer agar dapat meningkatkan relasi serta menanamkan image perusahaan di mata konsumen.
  • Survei Pasar. Pameran juga dapat bertindak sebagai sarana survei bagi para pelaku usaha. Melalui pameran, pelaku usaha bisa mengetahui seberapa besar minat pengunjung terhadap produknya. Di samping itu, hasil penjualan selama pameran berlangsung dapat dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan mutu serta untuk menentukan strategi bisnis ke depannya.
  • Mengumpulkan Informasi Mengenai Pesaing. Selain memasarkan produk, di pameran, pelaku usaha juga dapat mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan pesaing sebanyak-banyaknya. Kesempatan untuk mengenal karakteristik produk pesaing, mulai dari harga, keunggulan, peralatan hingga daerah pemasaran terbuka lebar di pameran yang biasanya diikuti banyak peserta dari berbagai daerah ini.
  • Merealisasikan dan Meningkatkan Kualitas SDM. Saat yang paling baik untuk menilai kinerja tim yang dimiliki sebuah badan usaha adalah ketika mengikuti pameran. Kemampuan dan keahlian SDM dalam mempromosikan produk serta melayani pengunjung bisa terlihat dan dikembangkan di ajang ini. Setelah pameran usai, pemilik bisnis dapat mengevaluasi mutu sumber daya manusianya lalu melakukan peningkatan dengan mengaudit kinerja masing-masing pegawai.
Kiat
Setelah mengetahui manfaat yang bisa dipetik dengan mengikuti pameran, lalu apa sajakah kiat-kiat agar pameran tersebut sukses menarik minat serta perhatian pengunjung?
Pertama, tetapkan dulu tujuan dan target yang ingin diraih. Apakah pelaku usaha ingin taste produk, mengejar sales, atau hanya terpaku pada pencarian buyer semata. Dengan mengetahui tujuan dan target itu, pelaku bisnis bisa menerapkan strategi pendekatan yang paling sesuai untuk meraih tujuan.
Kedua, buat timeline aktifitas selama pameran berlangsung. Hal itu berguna untuk menentukan kegiatan apa yang sekiranya dapat menarik perhatian pengunjung. Apakah mengadakan demo khusus atau banting harga dengan menawarkan diskon yang menggiurkan atau hal lainnya. Penampilan stan yang menarik juga bisa mencuri perhatian pengunjung.
Ketiga, pilihlah pameran yang lokasi serta temanya sesuai dengan tujuan dan target. Pilihan lokasi serta tema pameran sangat beragam dan pelaku usaha harus memerhatikan beberapa hal di bawah ini agar tak terjebak dengan pameran yang justru bisa merugikan pelaku usaha :
  • Tiap-tiap pameran mempunyai tema dan segmen tersendiri. Pameran tematik misalnya khusus furnitur atau handicraft cocok bila pelaku usaha ingin mencari buyer. Sedangkan pameran yang lebih general atau umum seperti festival misalnya lebih cocok untuk pelaku usaha yang mengejar sales atau penjualan.
  • Selidiki pihak penyelenggara untuk mencari tahu kegiatan promosi apa saja yang sudah dilakukan agar pameran bisa padat dikunjungi pengunjung. Umumnya, penyelenggara ternama mampu mendatangkan banyak pengunjung karena telah melakukan serangkaian publikasikan ke media.
  • Pilih waktu penyelenggaraan pameran. Bagi pebisnis yang mengejar sales, sebaiknya ikuti pameran yang digelar pada hari-hari besar. Sedangkan untuk pelaku bisnis yang fokus pada buyer, pilihlah pameran yang berkaitan dengan season, misalnya bulan April dan September yang dikenal sebagai buyer season.
Keempat, lakukan persiapan sebelum pameran berlangsung. Cek brosur yang mencantumkan profil perusahaan, produk dengan gambar menarik serta peluang dan potensi bisnis selama beberapa tahun ke depan. Latih pula kemampuan komunikasi dan marketing tim yang in charge dalam pameran demi pencapaian tujuan dan target.